MURAI BATU (WHITE-RUMPED SHAMA)
Burung Murai Batu (White-Rumpeed Shama)
Burung Murai Batu
Karakter dan sifat burung Murai Batu, cara memilih burung Murai Batu, cara merawat burung Murai Batu, cara memaster burung Murai Batu, tips seputar burung Murai Batu.
TIPS PANDUAN BURUNG MURAI BATU
Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan Perawatan Mabung untuk Burung Murai Batu (White-Rumped Shama)
Berdasarkan Riset SMART MASTERING - WWW.SMARTMASTERING.COM
Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan.
Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai Batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.
KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU
*
Mudah beradaptasi, burung Murai Batu sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
*
Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
*
Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
*
Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
Murai Batu Ekor Panjang
PEMILIHAN BAHAN BURUNG MURAI BATU YANG BAIK
(CIRI-CIRI BURUNG MURAI BATU YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu.
*
Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai Batu betina.
*
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
*
Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
*
Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
*
Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
*
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
*
Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
*
Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU
*
Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
*
EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
Voer
Jangkrik
Kroto
Ulat Hongkong
Belalang
Ulat Bambu
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG MURAI BATU
Perawatan harian untuk burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:
*
Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
*
Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
*
Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
*
Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
*
Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
*
Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
*
Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
*
Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
*
Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
*
Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
*
Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
*
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
*
Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU OVER BIRAHI
*
Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
*
Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore.
*
Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
*
Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.
*
Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
*
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
*
Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.
PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU KONDISINYA DROP
*
Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
*
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu.
*
Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
*
Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
*
Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lain dahulu.
*
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU UNTUK LOMBA
Perawatan lomba untuk burung Murai Batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung Murai Batu agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.
Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Murai Batu yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:
*
H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
*
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
*
1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
*
Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
PENTING
*
Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
*
Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Murai Batu:
*
Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
*
Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
*
Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Murai Batu pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung Murai Batu menjadi rusak.
Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung Murai Batu meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Murai Batu butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.
Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Murai Batu:
*
Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
*
Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
*
Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
*
Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
*
Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG MURAI BATU
Irama lagu yang dimiliki burung Murai Batu memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung Murai Batu. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).
Memilih suara-suara master untuk burung Murai Batu janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan;
*
Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
*
Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
*
Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan.
Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.
Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.
Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
Kunci keberhasilan dalam memaster burung Murai Batu adalah memaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).
Satu lagi yang terpenting, jangan lupa untuk selalu memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback) kepada burung Murai Batu tersebut. Supaya irama lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi rusak.
Hobi memelihara dan merawat burung berkicau, sudah sejak lama digemari oleh masyarakat kita. Banyak alasan kenapa burung khususnya burung berkicau jadi hewan peliharaan yang paling diminati. Beberapa alasannya antara lain: sekedar untuk didengar kicauannya setelah seharian sibuk dengan aktifitas pekerjaan, burung klangenan, usaha breeding burung (ternak burung, penangkaran burung), bisnis burung (jual beli burung), melatih burung, dan lain-lain

selamat datang di kicauan burung mania
Jumat, 30 September 2011
Rabu, 28 September 2011
SEKILAS TENTANG MURAI BATU
SEKILAS TENTANG MURAI BATU
Filed under: Artikel burung berkicau by libertybirdfarm — Leave a comment
July 18, 2011
Murai batu merupakan burung yang mempunyai keistimewaan dari pada burung berkicau lainnya.kenapa bisa demikian?coba anda dengarkan kicauan burung murai batu dengan seksama.Setiap murai batu satu dengan yang lainnya tidak ada yang sama.dalam lagu,intonasi ataupun besar kecilnya volume.Gaya bertarung yang indah dengan ekor yang bergerak naik turun membuat burung ini kelihatan lebih menawan.Harga burung ini pun bervariasi tergantung jenis burung dan panjang pendeknya ekor.Murai batu mempunyai bermacam-macam jenis.Masyarakat dan kicau mania menamai burung ini menjadi 5 (lima) jenis.
1. Murai Batu Kalimantan
Kenapa disebut Kalimantan?Apa benar Karena berasal dari kalimantan? Sebagian orang memang meyakini kalau murai Kalimantan berasal dari Kalimantan.tapi hal itu tidak semuanya benar.karena jenis murai Kalimantan ini juga ditemukan di Sulawesi ataupun irian jaya.Nama Kalimantan cuma digunakan untuk murai batu yang setiap berbunyi selalu mengembangkan bulu dadanya dan sebagian besar murai batu Kalimantan mempunyai ekor pendek. Gaya bertarung Kalimantan kebanyakan diam pada tengeran dengan kepala yang naik turung sambil menyanyikan lagu merdunya. Dari bentuk dan warnanya sama dengan murai batu yang lain. Hitam dengan perpaduan merah bata/kuning pada dada kebawah dan hItam pada sayap dan ekor hitam pada ekor utama dengan ekor putih pendek dibawahnya menambah indah burung ini. Menurut pengalaman penulis sebagian orang ada yang kurang menyukai burung jenis Kalimantan,karena hanya berekor pendek dan vareasi kicauan dan volumenya dianggap kurang. Ciri yang paling jelas dari kalimantan apabila berbunyi akan menggelembungkan bulu dadanya dan apabila lama bertarung suaranya lama kelamaan akan ngedrop dan semakin kecil.mungkin hal-hal semacam itu yang membuat murai Kalimantan kurang banyak disukai orang sehingga patokan harganya pun relative lebih murah daripada murai batu jenis lain,berkisar Rp. 170 ribu-250 ribu untuk bakalan tangkapan hutan, Rp. 250 ribu-400 ribu, untuk bakalan burung tangkaran dan sekitar Rp 300 ribu-600 ribu untuk burung yang sudah jadi.Namun dari setiap kekurangan pasti ada kelebihan?Dari gaya bertarung yang diam pada tengeran menjadikan burung ini banyak diburu para breader untuk disilangkan dengan jenis lain,sehingga diharapkan anakan yang didapat lebih baik lagi.
2. Murai Batu lampung
Murai batu Lampung merupakan jenis Murai batu yang paling banyak dijumpai dan dipelihara oleh para kicau mania.Murai batu Lampung dianggap berasal dari lampung.Tapi menurut penelusuran panulis,di daerah asalnya Lampung tidak banyak ditemuai murai batu jenis ini, Mungkin Karena pengaruh Penyebarannya jadi sudah tidak banyak didapati murai lampung di kotanya sendiri. Murai lampung mempunyai ciri badan agak kecil dan kalau berbunyi tidak seperti Kalimantan yang selalu menggelembungkan bulu dadanya.gaya bertarungnya pun bervariasi,ada yang seperti ular yang akan mematuk dan ada pula yang yang seperti ayam jago bertarung dengan menaik turunkan kepalanya. Vareasi kicauannyapun lebih banyak.ekor murai lampung lebih panjang dari pada Kalimantan dengan perpaduan ekor putih pendek dibawah ekor utama,sedangkan untuk ekor murai lampung yang panjang sering dikenal dengan istilah lampung super. Kenapa kicau mania lebih menyukai murai batu lampung?Karena kebanyakan jenis ini bertubuh ramping dan ekorya tidak terlalu panjang volume dan vareasi nya banyak sehingga jenis ini paling kuat bila dijadikan burung petarung.Walaupun kita sendiri menyadari kalau volume dan vareasi lagu tergantung pada keturunan burung dan pengisian materi suara burung tersebut.Harga murai batu lampung lebih mahal dari Kalimantan sekitar Rp 500 ribu-1 juta.Untuk bakalan muda hutan jarang ditemui untuk jenis ini, kalaupun ada itupun Cuma sedikit harganya sekitar 300 ribu-500 ribu. Warna murai batu lampung hampir sama dengan murai batu jenis lainnya.
3. Murai Batu Nias
Murai batu jenis ini dari postur tubuh dan warnanya hampir sama dengan jenis lampung,tapi hal yang paling membedakan adalah pada ekor murai batu nias tidak terdapat ekor pendek yang berwarna putih.sehingga ekornya berwarna hitam semua.Kebanyakan murai batu nias mempunyai gaya bertarung yang unik.yaitu dengan menaik turunkan kepalanya sambil melantunkan lagu merdunya.Sebagian para breader memburu murai jenis ini terutama yang betina,karena kebanyakan murai nias mempunyai volume yang keras,sehingga apabila dikawinkan dengan murai jenis lain diharapkan mempinyai gaya bertarung dan volume seperti nias.Harga murai ini hampir sama dengan murai batu lampung.
4. Murai Batu Malaysia
Kenapa disebut murai batu Malaysia?Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya murai jenis ini diyakini berasal dari daratan Malaysia.Murai batu Malaysia mempunyai suatu keunikan yang tidak dimiliki oleh murai batu jenis lainnya yaitu pada kepala terdapat garis putih pada bagian atasnya sehingga terlihat seperti mahkota,bahkan ada sebagian orang yang menyebutnya dengan sebutan murai batu raja karena mempunyai mahkota pada kepalanya.Untuk harga murai batu jenis ini relative.Kenapa Relatif?Karena jenis ini jarang terdapat di pasarean sehingga sering dikategorikan jenis langka untuk murai batu.Untuk ukuran tubuh sama dengan murai batu jenis lampung,untuk ekor murai batu Malaysia kebanyakan tipis dan panjang walaupun ada sebagian yang berekor pendek.
5. Murai Batu Medan
Mendengar nama murai batu medan orang pasti suka.Karena murai jenis ini Kebanyakan mempunyai postur tubuh yang besar,badan tegap,kepala bagus dan ekor yang panjang melengkung.Volume keras dan vareasi kicauannya pun lebih banyak.Tapi kenapa kebanyakan murai jenis lampung yang banyak dijumpai di arena lomba?Karena badan yang besar dan ekor yang panjang menjadikan kelemahan murai jenis ini untuk bertarung,untuk menaik turunkan ekor yang panjang membutuhkan energy yang besar.sehingga murai batu medan akan cepat lelah bila bertarung . walaupun itu tidak 100%benar ada pula murai jawara dari jenis ini.Murai batu medan diyakini berasal dari medan walaupun di daerah asalnya sekarang murai jenis ini sudah jarang dijumpai.Murai batu medan banyak dipakai oleh para breader karena dari sekian banyak jenis muarai batu,jenis ini yang mempunyai postur.volume dan ekor paling baik disamping harga yang relative lebih mahal.Untuk anakan medan dihargai dekitar 750 ribu-1 juta sedang untuk yang sudah bunyi 1 juta keatas.
Sumber : burungmuraibatu.blogspot.com
1. Murai Batu Kalimantan
Kenapa disebut Kalimantan?Apa benar Karena berasal dari kalimantan? Sebagian orang memang meyakini kalau murai Kalimantan berasal dari Kalimantan.tapi hal itu tidak semuanya benar.karena jenis murai Kalimantan ini juga ditemukan di Sulawesi ataupun irian jaya.Nama Kalimantan cuma digunakan untuk murai batu yang setiap berbunyi selalu mengembangkan bulu dadanya dan sebagian besar murai batu Kalimantan mempunyai ekor pendek. Gaya bertarung Kalimantan kebanyakan diam pada tengeran dengan kepala yang naik turung sambil menyanyikan lagu merdunya. Dari bentuk dan warnanya sama dengan murai batu yang lain. Hitam dengan perpaduan merah bata/kuning pada dada kebawah dan hItam pada sayap dan ekor hitam pada ekor utama dengan ekor putih pendek dibawahnya menambah indah burung ini. Menurut pengalaman penulis sebagian orang ada yang kurang menyukai burung jenis Kalimantan,karena hanya berekor pendek dan vareasi kicauan dan volumenya dianggap kurang. Ciri yang paling jelas dari kalimantan apabila berbunyi akan menggelembungkan bulu dadanya dan apabila lama bertarung suaranya lama kelamaan akan ngedrop dan semakin kecil.mungkin hal-hal semacam itu yang membuat murai Kalimantan kurang banyak disukai orang sehingga patokan harganya pun relative lebih murah daripada murai batu jenis lain,berkisar Rp. 170 ribu-250 ribu untuk bakalan tangkapan hutan, Rp. 250 ribu-400 ribu, untuk bakalan burung tangkaran dan sekitar Rp 300 ribu-600 ribu untuk burung yang sudah jadi.Namun dari setiap kekurangan pasti ada kelebihan?Dari gaya bertarung yang diam pada tengeran menjadikan burung ini banyak diburu para breader untuk disilangkan dengan jenis lain,sehingga diharapkan anakan yang didapat lebih baik lagi.
2. Murai Batu lampung
Murai batu Lampung merupakan jenis Murai batu yang paling banyak dijumpai dan dipelihara oleh para kicau mania.Murai batu Lampung dianggap berasal dari lampung.Tapi menurut penelusuran panulis,di daerah asalnya Lampung tidak banyak ditemuai murai batu jenis ini, Mungkin Karena pengaruh Penyebarannya jadi sudah tidak banyak didapati murai lampung di kotanya sendiri. Murai lampung mempunyai ciri badan agak kecil dan kalau berbunyi tidak seperti Kalimantan yang selalu menggelembungkan bulu dadanya.gaya bertarungnya pun bervariasi,ada yang seperti ular yang akan mematuk dan ada pula yang yang seperti ayam jago bertarung dengan menaik turunkan kepalanya. Vareasi kicauannyapun lebih banyak.ekor murai lampung lebih panjang dari pada Kalimantan dengan perpaduan ekor putih pendek dibawah ekor utama,sedangkan untuk ekor murai lampung yang panjang sering dikenal dengan istilah lampung super. Kenapa kicau mania lebih menyukai murai batu lampung?Karena kebanyakan jenis ini bertubuh ramping dan ekorya tidak terlalu panjang volume dan vareasi nya banyak sehingga jenis ini paling kuat bila dijadikan burung petarung.Walaupun kita sendiri menyadari kalau volume dan vareasi lagu tergantung pada keturunan burung dan pengisian materi suara burung tersebut.Harga murai batu lampung lebih mahal dari Kalimantan sekitar Rp 500 ribu-1 juta.Untuk bakalan muda hutan jarang ditemui untuk jenis ini, kalaupun ada itupun Cuma sedikit harganya sekitar 300 ribu-500 ribu. Warna murai batu lampung hampir sama dengan murai batu jenis lainnya.
3. Murai Batu Nias
Murai batu jenis ini dari postur tubuh dan warnanya hampir sama dengan jenis lampung,tapi hal yang paling membedakan adalah pada ekor murai batu nias tidak terdapat ekor pendek yang berwarna putih.sehingga ekornya berwarna hitam semua.Kebanyakan murai batu nias mempunyai gaya bertarung yang unik.yaitu dengan menaik turunkan kepalanya sambil melantunkan lagu merdunya.Sebagian para breader memburu murai jenis ini terutama yang betina,karena kebanyakan murai nias mempunyai volume yang keras,sehingga apabila dikawinkan dengan murai jenis lain diharapkan mempinyai gaya bertarung dan volume seperti nias.Harga murai ini hampir sama dengan murai batu lampung.
4. Murai Batu Malaysia
Kenapa disebut murai batu Malaysia?Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya murai jenis ini diyakini berasal dari daratan Malaysia.Murai batu Malaysia mempunyai suatu keunikan yang tidak dimiliki oleh murai batu jenis lainnya yaitu pada kepala terdapat garis putih pada bagian atasnya sehingga terlihat seperti mahkota,bahkan ada sebagian orang yang menyebutnya dengan sebutan murai batu raja karena mempunyai mahkota pada kepalanya.Untuk harga murai batu jenis ini relative.Kenapa Relatif?Karena jenis ini jarang terdapat di pasarean sehingga sering dikategorikan jenis langka untuk murai batu.Untuk ukuran tubuh sama dengan murai batu jenis lampung,untuk ekor murai batu Malaysia kebanyakan tipis dan panjang walaupun ada sebagian yang berekor pendek.
5. Murai Batu Medan
Mendengar nama murai batu medan orang pasti suka.Karena murai jenis ini Kebanyakan mempunyai postur tubuh yang besar,badan tegap,kepala bagus dan ekor yang panjang melengkung.Volume keras dan vareasi kicauannya pun lebih banyak.Tapi kenapa kebanyakan murai jenis lampung yang banyak dijumpai di arena lomba?Karena badan yang besar dan ekor yang panjang menjadikan kelemahan murai jenis ini untuk bertarung,untuk menaik turunkan ekor yang panjang membutuhkan energy yang besar.sehingga murai batu medan akan cepat lelah bila bertarung . walaupun itu tidak 100%benar ada pula murai jawara dari jenis ini.Murai batu medan diyakini berasal dari medan walaupun di daerah asalnya sekarang murai jenis ini sudah jarang dijumpai.Murai batu medan banyak dipakai oleh para breader karena dari sekian banyak jenis muarai batu,jenis ini yang mempunyai postur.volume dan ekor paling baik disamping harga yang relative lebih mahal.Untuk anakan medan dihargai dekitar 750 ribu-1 juta sedang untuk yang sudah bunyi 1 juta keatas.
Sumber : burungmuraibatu.blogspot.com
Senin, 26 September 2011
Burung kenari rasa blackthroat itu tinggal kenangan…
Burung kenari rasa blackthroat itu tinggal kenangan…
Saya hanya tercenung ketika menerima SMS dalam bahasa Jawa dari Mas Andri Colomadu: “Berita duka, f1 blackthroat-an ingkang dawah Mas Danang pejah Pak…” (Berita duka, F1 blackthroat-an yang dibeli Mas Danang mati Pak… ). Ketika saya telepun, dijelaskan… burung itu terlihat mati pada pagi hari, padahal sore hari sebelumnya masih terlihat bugar dan berbunyi. “Burungnya mati justru ketika Mas Danang mau membelikan kenari bersuara full sanger dari Mas Supri Pedan,” kata Mas Andri.
Seperti pernah saya tulis di artikel “Kenari rasa Blackthroat Om Kicau“, burung tersebut adalah salah satu “klangenan” (kesayangan) saya. Sehabis lebaran lalu, burung itu ditransfer seharga Rp. 5 juta oleh Om Danang Grogol Sukoharjo. Saya “tega” melepas seharga itu (“normalnya” saya bandrol Rp. 7,5 juta) karena memang sedang perlu dana cepat untuk “pesangon” anak kandang saya yang sudah ikut di rumah selama 8 tahun dan pamit mau mandiri dengan beragrobisnis dan menemani orang tuanya di Temanggung sana.
Ketika dibeli Om Danang, melalui Mas Andri, burung dalam kondisi berangkat mabung. Meski demikian, ketika pindah rumah ke Grogol, sudah mau ngangkat bunyi lagi dan kondisinya fit. Bahkan untuk menemani burung itu, Om Danang juga mentransfer sekalian blackthroat saya yang selama ini saya gunakan untuk menempel kenari f1 yorkshire itu.
Karena burung dipersiapkan benar untuk main di lapangan, Om Danang membelikan “teman” sebagai sparing-partner sekaligus pemaster lain, yakni kenari dengan suara full sanger dari Om Supri Pedan (Klaten) seharga Rp. 3 juta.
Tetapi itulah burung, makhluk benyawa. Tanpa terlihat sebab musababnya, mati begitu saja. Ya kanari rasa blackthroat yang bahkan belum sempat saya beri nama itu, kini tinggal kenangan. Beruntung saya pernah sempat memvideokan aksi burung itu ketika saya gantang di samping rumah…
Kenari rasa blackthroat… selamat jalan.
Seperti pernah saya tulis di artikel “Kenari rasa Blackthroat Om Kicau“, burung tersebut adalah salah satu “klangenan” (kesayangan) saya. Sehabis lebaran lalu, burung itu ditransfer seharga Rp. 5 juta oleh Om Danang Grogol Sukoharjo. Saya “tega” melepas seharga itu (“normalnya” saya bandrol Rp. 7,5 juta) karena memang sedang perlu dana cepat untuk “pesangon” anak kandang saya yang sudah ikut di rumah selama 8 tahun dan pamit mau mandiri dengan beragrobisnis dan menemani orang tuanya di Temanggung sana.
Ketika dibeli Om Danang, melalui Mas Andri, burung dalam kondisi berangkat mabung. Meski demikian, ketika pindah rumah ke Grogol, sudah mau ngangkat bunyi lagi dan kondisinya fit. Bahkan untuk menemani burung itu, Om Danang juga mentransfer sekalian blackthroat saya yang selama ini saya gunakan untuk menempel kenari f1 yorkshire itu.
Karena burung dipersiapkan benar untuk main di lapangan, Om Danang membelikan “teman” sebagai sparing-partner sekaligus pemaster lain, yakni kenari dengan suara full sanger dari Om Supri Pedan (Klaten) seharga Rp. 3 juta.
Tetapi itulah burung, makhluk benyawa. Tanpa terlihat sebab musababnya, mati begitu saja. Ya kanari rasa blackthroat yang bahkan belum sempat saya beri nama itu, kini tinggal kenangan. Beruntung saya pernah sempat memvideokan aksi burung itu ketika saya gantang di samping rumah…
Kenari rasa blackthroat… selamat jalan.
Tinggal kenangan....
Asupan serat, sukses menyehatkan anakan-anakan burung lovebird
Asupan serat, sukses menyehatkan anakan-anakan burung lovebird DT Birdfarm….
Filed Under BURUNG, burung love bird, burung lovebird, love bird, lovebird, PENANGKARAN, penangkaran burung
Ya, indukan-indukan burung jawara yang ditangkar Om Dwi mulai memberikan suplai anakan lagi. Pasangan baru dengan salah satu indukannya adalah Samber Gledek, juga memberikan anakan 3 ekor meski yang hidup sehat tinggal 2 ekor. Bahkan ada pasangan lovebird yang sudah ditangkar selama 4 tahun, baru sekali ini sukses memberikan anakan.
Anakan-anakan lovebird yang diberi makan dengan cara diloloh 2
Anakan-anakan lovebird yang diberi makan dengan cara diloloh
Dua anakan generasi Bledek
Koleksi lain dari DT BirdFarm
Koleksi lovebird dari DT BirdFarm
Koleksi lovebird kepala emas anakan dari DT BirdFarm
Lovebird hitam-hitam dari sepasang indukan biru-biru
Lovebird usia dua bulanan bergaya ketika dipotret
Mulut lovebid masih belepotan menunggu dicuci setelah diberi makan
Kalau selama ini banyak penangkar lovebird yang memberi pakan anakan secara hand-feeing dengan bubur bayi melulu, maka Om Dwi punya resep khusus. Memang dia tidak mau mengungkapkan secara terus terang apa asupan pakan yang diberikan ke burung anakan. Om Dwi hanya mengatakan, “Yang penting asupan yang mengandung serat jangan dilupakan,” katanya sambil memberi contoh beberapa jenis sayuran yang sering disertakan sebagai salah satu menu burung-burung lovebird anakan, seperti wortel dan kacang hijau.
Bahkan Om Dwi saat ini sudah mempunyai daftar menu harian mulai Senin sampai Minggu untuk burung-burung lovebird anakan. “Dengan pemberian pakan yang penuh gizi, vitamin dan mineral, perkembangan burung sangat berbeda ketika hanya kita beri bubur bayi,” kata Mbak Titis, isteri Om Dwi yang selama ini juga “bertugas” memberi pakan anakan burung.
Masih banyak cerita baru yang saya dengar dari penangkaran DT, inisial dari Dwi-Titis. Tetapi untuk kali ini, saya cukupkan sekian dulu.
Bravo untuk DT BirdFarm, salam untuk sobat kicaumania.
Jumat, 23 September 2011
MENU ARTIKEL SANGKAR DAN PERLENGKAPAN
MENU ARTIKEL SANGKAR DAN PERLENGKAPAN
- 1. Bahan rangka sangkar
- 2. Ukuran sangkar
- 3. Jarak antar jeruji
- 4. Bentuk dan ukuran pintu
- 5. Tangkringan/ tenggeran
- ==Beberapa bentuk sangkar dan posisi tenggeran
- 6. Wadah pakan dan air
- 7. Tempat mandi
- 8. Gantungan sangkar
- 9.Alas sangkar
- 10. Kandang umbaran
- 11. Tips penggunaan kerodong
- 12. Sangkar karantina
1. Bahan rangka sangkar burung bisa dari bambu, kayu, rotan, logam dan plastik. Bahan jeruji bisa dari bambu atau logam/kawat baja.
Untuk sangkar dari logam dikhususkan untuk burung-burung paruh bengkok dengan paruh tajam dan kuat serta suka mengerat. Keunggulan bahan logam adalah mudah dibersihkan dan kuat. Kelemahannya mudah berkarat jika terkena air dan udara dengan kadar garam tinggi. Selain itu perlu diwaspadai adanya beberapa jenis logam yang beracun.
Berikut ini beberapa jenis logam dan sifat racunnya:
Berbagai kasus burung yang keracunan logam dilaporkan dalam Journal of Avian Medicine & Surgery, sebagaimana ditulis di multiscope (Hot Spot for Birds). Sekadar untuk pengetahuan Anda, berikut ini sejumlah logam yang berbahaya dan tidak berbahaya bagi burung, yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan sangkar, wadah air dan pakan, kandang dan sebagainya:
1. Kuningan
Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dan seng. Kedua logam ini berpotensi membuat burung keracunan.
Jika ada kuningan pada sangkar burung-burung kecil barangkali tidak masalah karena mereka tidak mungkin bisa mematuki logam itu sampai mengelupas. Tetapi untuk burung berparuh kuat, seperti lovebird, nuri, betet dan sebagainya, maka logam ini bisa mereka gerogoti. Maka hindarkan kuningan dari mereka.
Journal of Avian Medicine & Surgery melaporkan adanya burung makau yang hampir mati karena keracunan seng. Pasalnya dia mengunyah-ngunyah tiga gerendel kuningan dan juga menggerogoti kandang kawat krom (krom juga mengandung seng).
2. Timah
Timah juga sangat beracun untuk burung. Termasuk barang yang mengandung timah ini antara lain adalah tutup kaleng, bandul pancing, pemberat korden, koil tutup sampanye, timah pateri, koil soldir, lempengan dalam batu baterai, sejumlah mainan anak dan lain sebagainya.
3. Tembaga
Tembaga juga berpotensi meracuni burung walaupun kadar racun dari logam ini sangat sedikit. Makanan yang mengandung asam yang disimpan dalam wadah tembaga bisa jadi terkontaminasi tembaga. Demikian pula saluran atau wadah air yang terbuat dari tembaga, berpotensi mencemari air yang mengalir atau berada di dalamnya. Kalau mau menggunakan wadah tembaga untuk burung, sebaiknya masukkan air ke dalamnya tidak dalam kondisi panas. Tuangkan jika sudah dingin baru diberikan ke burung. Dan bukan didinginkan di dalam wadah tersebut.
4. Kawat (yang non-galvanil), baja serta besi (yang tidak dilapisi cat anti karat) tidak beracun untuk burung.
5. Seng
Seng sangat beracun untuk burung. Termasuk di sini adalah kandang burung atau ram yang terbuat dari galvanil, klip atau steples, kunci-kunci mainan anak, paku, pipa ledeng, krom, beberapa cat anti karat, dan beberapa wadah shampo atau wadah kosmetika.
2. Ukuran sangkar
Besarnya sangkar burung perlu disesuaikan dengan ukuran burung, jenis burung dan gaya atau gerak mereka ketika berkicau.
Besarnya sangkar burung perlu disesuaikan dengan ukuran burung, jenis burung dan gaya atau gerak mereka ketika berkicau.
- Ukuran burung besar atau ekor panjang (cucakrowo, murai batu, poksai dan sejenisnya) bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan ukuran lebar atau panjang atau kalau bulat dengan diameter sekitar 50 cm setinggi 60 – 75 cm.
- Ukuran menengah: anis merah, anis kembang, cendet, dan burung lain seukuran; bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar atau panjang 30-35 cm setinggi 50 cm.
- Ukuran kecil: ciblek, prenjak, sulingan/tledekan, kolibri dan burung lain seukuran; bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar atau panjang 20-30 cm setinggi 40 cm.
- Ukuran khusus: kenari, branjangan. Untuk kenari, agar memberi performa yang bagus, gunakan sangkar ukuran burung menengah dengan dua atau tiga tangkringan.
3. Jarak antar jeruji: jarak antar jeruiji disesuaikan dengan ukuran kepala burung dengan standard kepala burung tidak bisa keluar lewat sela-selanya. Untuk burung-burung bakalan yang masih giras, gunakan jeruji yang relatif rapat dengan ukuran lebih sempit dibanding lebar pangkal paruh burung. Dengan demikian jika burung nabrak sangkar, paruh tidak keluar dan pangkal paruh tidak terluka.
Pintu masuk dibuat cukup lebar sehingga tangan orang bisa masuk. Buat posisi pintu di tengah dan bukan di bawah agar memudahkan kita ketika mau menggapai wadah pakan dan juga memudahkan kita memindah burung ke karamba dengan cara menempelkan berhadap-hadapan pntiu sangkar dan pintu karamba. Usahakan pintu bisa menutup sendiri setelah kita buka agar burung tidak lepas jika kita lupa menutup pintu.
Tenggeran ideal terbuat dari kayu keras dan permukaan kasar tetapi tidak tajam, misalnya kayu asam dan bukan kayu yang halus permukaannya seperti kayu jambu biji misalnya. Diameter ideal adalah kaki burung bisa mencengkeram kira-kira 2/3 bagian lingkar tenggeran.
Jumlah tenggeran bisa satu, dua atau tiga. Sementara khusus branjangan bisa menggunakan sangkar bulat dengan ukuran diameter 35-30 cm sepanjang 75 – 100 cm dengan tangkringan khusus terbuat dari batu apung.
Tips tenggeran atau tangkringan
Tidak ada ukuran pasti bahkan untuk burung yang sama jenisnya karena diameter tangkringan atau tenggeran itu masalah kebiasaan. Untuk mengukurnya (kalau itu burung baru kita dapat dan kita tidak tahu persis ukuran kebiasaaanya), maka pada kali pertama kita menyangkarkan, beri beberapa tangkringan sementara (bisa 4 sampai 5) dengan diameter yang berbeda:
Tangkringan 1: Berdiameter setengah dari panjang ujung jari depan terpanjang sampai ujung jari belakang.
Tangkringan 2: Berdiameter 2 mm lebih lebar ketimbang tangkringan 1
Dan begitu seterusnya sampai tangkringan ke-5.
Catatan: Pakan dan air jangan ditaruh di ujung/dekat salah satu tangkringan tetapi diletakkan mepet dasar sangkar.
Luangkan waktu barang 2-3 jam (nggak usah melotot terus menerus tetapi sambil beraktivitas lainnya) dan perhatikan, mana tangkringan yang paling banyak dihinggapi si burung. Nah, kira-kira itulah diameter tangkringan yang ideal untuk burung Anda itu.
Tangkringan dan sangkar burung memiliki beragam bentuk. Semua itu dibuat sesuai tujuan dan jenis burungnya.
Berikut ini beberapa gambar sangkar dan tangkringan di dalamnya, serta apa manfaatnya:
Gambar A adalah sangkar bulat dengan diameter beragam, mulai 40 sampai dengan 60 cm atau lebih. Tangkringan model itu digunakan untuk burung berekor panjang (murai batu misalnya), dengan tujuan agar ekor MB tidak rusak ketika MB tidur. MB tidur biasanya mencari tangkringan tertinggi dan mepet di ujung tangkringan. Dengan tangkringan model itu, maka ekor burung tidak menempel sangkar.
Sama fungsinya dengan Gambar A adalah sangkar Gambar C. Hanya saja ini menggunakan tangkringan model “T”. Kalau Gambar A, tangkringan bagian atas dihubungkan ke sangkar/kerangka sangkar dengan kawat (biasanya kuningan agar tidak mudah berkarat).
Sedangkan sangkar Gambar B menggunakan tangkringan model susun silang. Tangkringan ini berisiko merusakkan ekor burung ketika tidur. Tangkringan model ini biasanya digunakan untuk MB yang kalau sedang tarung bergaya geser kanan-kiri tubuh. Kalau MB model tarung seperti itu diberi tangkringan model T, dia akan banyak naik turun dari tangkringan kepala “T” ke tangkringan panjang (tempat dudukan tangkringan “T”).
Sangkar Gambar D digunakan untuk sangkar harian burung2 kcil seperti kenari ciblek dan lain-lain. Tetapi tangkringan model ini tidak disarankan karena ekor burung mudah rusak.
Sangkar Gambar E biasanya untuk kenari, kacer dan sebagainya. Tangkringan model ini ditujukan untuk burung yang berdasar gayanya sering bermain naik-turun dari satu tangkringan bawah ke tangkringan atas dan sebaliknya.
Gambar sangkar F dan G juga mempunyai fungsi yang hampir sama dengan sangkar Gambar E.
Sedangkan sangkar Gambar H mempunyai fungsi yang sama dengan sangkar Gambar A yakni agar ekor burung tidak rusak karena menempel jeruji sangkar. Ini biasanya digunakan untuk tangkringan Anis Merah atau Anis Kembang. Sedangkan sangkar Gambar I biasanya untuk pentet, kenari, atau sulingan yang suka nangkring di tempat sempit. Tetapi tangkringan model ini tidak dianjurkan untuk digunakan.
Masih banyak lagi model sangkar dan tangkringannya, tetapi sementara saya sampaikan itu dulu yakni model tangkringan yang umumnya dipakai para penghobi burung.
Tentu ini lain dengan model tangkringan burung paruh bengkok/LB yang biasanya juga diberi main-mainan dll.
6. Wadah pakan dan air gunakan cepuk wadah pakan yang biasa dijual di pasaran atau bisa membuat khusus dengan bahan plastik, tempurung, logam, gerabah dan lainnya. Sebelum digunaan cuci bersih dan pastikan pinggiran-pinggiran cepuk diambril sehingga tidak ada bagian yang tajam.
7. Tempat mandi, bisa menggunakan bak karamba khusus dan bisa pula gunakan cepuk wadah pakan yang besar sehingga burung bisa mandi di dalamnya.
Gantungkan burung di tempat yang tidak bisa dicapai hewan predator seperti kucing atau tikus. Dengan demikian sangkar perlu ada gantungannya. Buat gantungan yang kokoh, tidak mudah cepat dan jebol. Untuk menguji kekokohan sangkar, bisa dicoba tarik sekuat mungkin tetapi terukur. Dari percobaan itu Anda akan tahu apakah gantungan sangkar sudah kokoh atau belum.
Gunakan alas bentuk laci yang mudah ditarik keluar, tetapi diberi pengait agar tidak mudah terlepas dengan sendirinya. Jarak antara alas dengan jeruji dasar usahakan sehingga burung tidak bisa menggapai makanan yang jatuh terserpih ke alas sangkar. Hal ini untuk menghindari burung mengambil makanan yang kotor. Dengan demikian, buat juga jeruji dasar sangkar dengan jarak yang relatif rapat sehingga kepala burung tidak bisa menerobosnya.
Kalau memang merasa perlu menggunakan kandang umbaran, bisa gunakan kandang umbaran ukuran panjang/lebar 1 meter panjang 2-3 meter tergantung kondisi tempat tinggal kita. Lakukan pengumbaran tanpa perlu menggoda burung untuk terbang-terbang. Untuk referensi masalah umbaran, bisa dilihat di tulisan ini.
- Gunakan kerodong yang pas tepat menempel di dinding sangkar sehingga kalau burung ngelabak, paruh tidak melewati jeruji dan terluka.
- Jangan langsung mengerodong burung yang baru saja diturunkan dari jemuran. Burung perlu diangin-anginkan dulu di tempat sejuk.
- Gunakan kerodong warna netral. Atau bisa saja Anda menggunakan kerodong warna gelap untuk malam hari dan terang untuk siang hari. Warna gelap menyerap panas sehingga kondisi sangkar hangat. Warna terang memantulkan sinar sehingga membuat kondisi dalam sangkar relatif lebih dingin ketimbang menggunakan kerodong warna gelap.
Kita perlu memiliki sangkar khusus untuk siap sedia jika suatu ketika kita perlu mengarantina burung sakit atau burung baru.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan sangkar karantina:
- Ukuran 100 x 50 x 30 cm
- Dinding terbuat dari kawat kasa atau kawat ram nyamuk.
- Beri lampu 25-40 watt untuk penghangat dan penerangan.
- Jauhkan tempat pakan dan minum dari lampu.
- Lantai dibuat dengan model laci sehingga mudah pembuangan kotoran burungnya.
- Penempatan terpisah dari sangkar burung lain.
- 1. Cuci hama untuk sangkar baru dan lama Sebelum digunakan, sangkar baru, baik yang dicat maupun tidak, perlu dicuci bersih menggunakan deterjen. Sangkar juga harus dipastikan tidak berbau cat atau vernis. Jika masih berbau, tunggu sampai beberapa hari dengan dicuci dan dijemur tiap hari agar hilang baunya. Untuk memantapkan sangkar bebas hama, semprot seluruh permukaan dengan antiseptic yang aman untuk burung. Dalam hal ini direkomendasikan menggunakan FreshAves yang terbukti aman jika tidak sengaja terkonsumsi oleh burung. Pencucihamaan sangkar haris dilakukan rutin minimal sebulan sekali.
- 2. Cuci setiap hari Usahakan sangkar dicuci setiap hari ketika burung dikaramba.
Wadah pakan dan minum burung juga harus selalu dibersihkan sehingga tidak menjadi tempat tumbuhnya parasit dan jamur.
Kadang-kadang kita perlu sangkar atau model tangkringan khusus untuk tujuan khusus. Saya pernah punya kenari yang selalu nglabrak-nglabrak jeruji kalau pas ditandingkan. Dan begitu nabrak jeruji, langsung terjun. Naik lagi, nglabrak lagi, begitu terus sambil bunyi. Berbagai treatment pakan saya coba, tidak berhasil. Treatment kawinkan untuk mengurangi birahi juga saya coba, tidak juga berhasil.
Dan berhasilnya, saya treatment tangkringan . Kalau biasanya tangkringan kenari hanya dua, atas-bawah sejajar dengan posisi saling menyamping, maka saya bikin tangkringan 8 biji (kali pertama ditertawain teman). 4 tangkringan bawah, saya susun masing-masing sejajar dengan jeruji, dengan jarak masing2 dari jeruji sekitar 7 cm.
Mengapa? Ternyata, ketika dia menggacor dan paruh sudah nempel jeruji (karena jarak terjauh tangkringan ke jeruji hanya sekitar 7 cm yang tidak memungkinkan kenari untuk lebih maju lagi), maka itulah posisi yang dia angap ideal. Artinya, dia tidak perlu mencengkeram jeruji untuk bisa “mendamprat” lawan pada posisi yang “paling dekat” dengan lawan.
Anda pasti sering melihat kenari bunyi ke arah posisi lawan (luar) sambil menjatuhkan badan ke dasar sangkar lalu balik lagi ke atas, dan begitu lagi. Coba saja tidak ada tempat bagi dia untuk “menjatuhkan diri” ke depan karena dengan jeruji sudah “mepet”, maka dia tidak akan pernah lagi bergaya “jatuhan”.
Berdasar pengalaman itu, dan pengalaman yang sama berikutnya, maka saya bisa mengatakan bahwa treatment ini 90% akurat untuk mengatasi kenari yang terlampau “ganas” dan punya “gaya jatuhan” ketika tarung. Bisa dicoba.
- Perhatikan cantelan sangkar. Periksa apakah mur/bautnya benar2 sudah kencang. Selalu cek, setiap hari sebab kadang kalau mur/baut kendor, maka ketika ketiup angin, sangkar bergerak-gerak, goyang, memutar, maka sangkar bisa lepas dari cantelannya. . . . Blam. . . burung lepas. . .
- Perhatikan pula gantungan pada gantangan yang kita pakai. Kalau menggunakan paku, apa benar pakunya nancap kencang; tidak karatan; tidak aus. Perhatikan dudukan gantungan; kalau kayu, bambu dan sebagainya, apa tidak lapuk; tidak keropos dsb. 3. Usahan menggantungkan sangkar dengan menyantelkannya pakai tangan langsung; kalau tinggi pakai alat bantu kursi yang kokoh berdiri. Kalau terpaksa pakai tongkat yang berpaku/berkawat melengkung maka perhatikan keseimbangan beban sangkar; juga kekuatan sangkar. Jika tidak seimbang berisiko sangkar memutar saat diangkat ke arah gantangan. Jika kerangka sangkar tidak kuat, juga berisiko patah dan sangkar jatuh berdebam. . .
- Buat pintu sangkar dengan engsel (kebanyakan model gesekan naik turun) yang selicin mungkin. Dengan demikian, meskipun pintu tidak diberi beban (kalau diberi, lebih bagus sebagaimana saran Pak Fortuna), dia akan otomatis geser ke bawah; nutup. Pintu juga perlu diberi kancingan sehingga tidak berisiko terbuka saat kita membuka/mengangkat kerodong. 5. Usahakan penutup sangkar bagian bawah (yang berupa jeruji maupun yang berupa lembaran papan/tripleks/seng) bisa dikancingkan (dan selalu dikancingkan seusai sangkar dibersihkan), sehingga kalau sangkar dalam kondisi miring, penutup tersebut tidak membuka sendiri.
- Tidak memberi/mengganti makan-minum secara langsung ketika burung masih di sangkar; usahakan burung sudah dimasukkan karamba. Kalau terpaksa, maka lakukan itu di ruang tertutup atau usahakan tangan kiri (kanan) menjaga pintu bagian bawah yang terbuka ketika tangan kanan (kiri) masuk sangkar. Hal ini terutama perlu diperhatkkan untuk sangkar2 model bulat dimana bukaan pintu sampai di dekat dasar sangkar dan sangat rawan diterobos burung.
- Selain sangkar, perhatikan pula karamba Anda. Apakah pintunya bisa melorot sendiri begitu kita lepaskan atau masih terlalu seret sehingga perlu ditekan. Usahakan bisa licin dan menutup sendiri.
- Sediakan selalu semprotan yang didalamnya sudah ada cairan sabun/sampho (sebagaimana juga disarankan Mbak Dwi) untuk menyemprot burung yang lepas. Dan sekadar cerita saja: karena pengetahuan ini, saya pernah menangkapkan burung AK-nya Mas Samino, teman penangkar Solo, dua ekor sekaligus (sepasang) dalam waktu yang relatif cepat. Dan berkat itu. . . hehehehehe. . . . saya dapat MB anakan dengan harga diskon besara2an. . . . Cara itu biasanya memang efektif untuk burung yang sudah mapan/jinak.
- Sediakan juga pulut/getah bendo atau getah nangka (yang bagus getah bendo skarena lengketnya luar biasa tetapi mudah dibersihkan dari bulu burung) seperti disarankan Pak Fortuna. Sediaan pulut, tentu saja sekalian dengan tongkat yang kecil, panjang dan ringan, yang bisa menjangkau ketinggian atap rumah/pepohonan. Caranya, rekatkan pulut ke separuh bagian lidi yang diikatkan di ujung tongkat. Lekatkan jangkrik (tidak mutlak) ke bagian tengah lidi; sorongkan ke arah si burung secara perlahan2 (ini biasanya juga hanya efektif untuk burung yang sudah mapan/jinak).
- Lebih dari itu, jangan terlalu PD akan kondisi sangkar kita sebelum kita benar2 mengeceknya setiap hari; setiap saat.
Pakan Burung
Menu artikel halaman pakan burung
A. Unsur-unsur penting dalam pakan burung
B. Jumlah pakan yang tepat
C. Berbagai Jenis Pakan BurungD. Tips-tips tentang pakan burung:
+B. Jumlah pakan yang tepat
A. Unsur-unsur penting dalam pakan burung
B. Jumlah pakan yang tepat
C. Berbagai Jenis Pakan BurungD. Tips-tips tentang pakan burung:
(1). Jenis-jenis cacing untuk pakan burung
(2) Agar rajin berkicau, stop pakan sebelum kenyang
(3) Melatih burung makan voer dan atau buah
(4) Memastikan burung kecukupan vitamin dan mineral
(5) Jenis pakan dan minuman agar merpati giring keket
Umum:(2) Agar rajin berkicau, stop pakan sebelum kenyang
(3) Melatih burung makan voer dan atau buah
(4) Memastikan burung kecukupan vitamin dan mineral
(5) Jenis pakan dan minuman agar merpati giring keket
Pakan merupakan hal yang sangat vital untuk burung kita. Hal yang perlu diperhatikan adalah kecocokan antara pakan dengan jenis burung yang kita rawat. Berikut ini referensi tentang pakan burung yang semoga bisa menjadi acuan untuk penghobi burung.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam masalah pakan adalah bahwa pakan tersebut memenuhi kriteria “empat sehat lima sempurna”. Pakan harus mengandung unsur-unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Jika semua unsur terpenuhi dan jumlahnya mencukupi maka kesehatan burung peliharaan itu dapat tetap terjaga. Selanjutnya dampak yang diharapkan yaitu burung mempunyai kicau yang merdu, bulu yang indah, dan perilaku yang lincah.
+A. Unsur-unsur penting dalam pakan burung 1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan unsur di dalam pakan yang berfungsi sebagai sumber energi, pembakar lemak, memperkecil oksidasi protein menjadi energi, dan memelihara fungsi normal alat-alat pencernaan. Kadar karbohidrat dalam tubuh burung adalah 2%, sementara pakan burung yang baik adalah yang mengandung 70% karbohidrat, yaitu terdapat pada pepaya, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan pisang.
2. Protein
Protein merupakan zat pembangun tubuh; dapat menggantikan jaringan tubuh yang aus atau rusak; sebagai bahan baku pcmbentukan enzim, hormon, dan zat-zat antibodi; serta mengatur peredaran cairan tubuh dan zat yang larut di dalamnya ke dalam dan ke luar sel.
Kekurangan protein menyebabkan burung menjadi kurus, bulu rusak, kerdil, kanibalisme, murung, enggan berkicau, serta sering kali berperilaku mencabuti bulunya sendiri. Burung berkicau membutuhkan 35% protein dari berat badannya. Protein ini dapat diperoleh antara lain dari ikan, susu, cacing, kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau, kacang kedelai.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi, saluran air metabolik, insulator (pengatur suhu tubuh), sebagai bantalan atau pelindung bagian tubuh, serta sebagai pembawa vitamin A, D, E, dan K. Apabila burung terlalu banyak mengonsumsi lemak maka burung ini berpeluang untuk mencret atau gemuk. Padahal burung yang gemuk cendcrung malas berkicau dan berbiak.
4. Vitamin dan asam amino
Vitamin berfungsi untuk membantu pembentukan dan pemeliharaan sel-sel jaringan epitel, memperlancar metabolisme, membentuk jaringan pengikat, membantu pembentukan tulang, dan membantu proses pembentukan darah.
Vitamin-vitamin utama dan asam amino yang dibutuhkan burung antara lain adalah A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
5. Mineral
Mineral merupakan pembentuk in-organik yang ada di seluruh jagad raya. Ya, tubuh makhluk hidup dibentuk dari mineral. Dan mineral juga membantu proses kimia dan elektrik yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses -proses kimia dan elektrik hanya akan berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan pada sistem. Misalnya zat besi untuk darah, belerang untuk otot, kalsium untuk tulang, dan banyak lainnya yang secara umum memberikan kelancaran fungsional tubuh makhluk hidup.
Mineral dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Meskipun vitamin begitu penting, vitamin tidak dapat melakukan apa-apa untuk makhluk hidup tanpa mineral. Celakanya tubuh makhluk hidup dapat menghasilkan beberapa vitamin, tapi tidak dapat menghasilkan satu pun mineral.
Mineral yang diperlukan burung antara lain adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
Jika burung kecukupan mineral, maka burung akan memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak); anak burung menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting (tendo); tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi serta kematian embrio rendah.
Dengan demikian, defisiensi mineral akan menyebabkan terjadinya berbagai gangguan. Gangguan apa saja? Anda bisa melihatnya dalam tulisan di sini: PETA PENYAKIT BURUNG.
Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDA
+B. Jumlah pakan yang tepat
Jumlah pakan yang diberikan untuk burung harus mencukupi kebutuhan, tetapi tidak berlebih. Jumlah yang cukup ini biasanya dapat diperkirakan berdasarkan pengamatan dan pengalaman sehari-hari pada burung peliharaan. Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan siang hari. Pada pagi hari biasanya jumlahnya lebih banyak daripada pakan yang diberikan pada siang hari karena pada pagi hari burung lebih aktif makan. Setiap hari pakan harus diganti dengan yang baru, terutama bila pakan berupa buah-buahan karena buah yang sudah basi dapat menyebabkan burung menjadi sakit.
Jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari sangat tergantung pada faktor-faktor berikut:
1. Berat badan burung
Berat badan burung berkisar dari burung kolibri yang berbobot sekitar 10 g sampai burung unta yang berbobot sekitar 100 kg. Burung darat dengan bobot 100—1.000 g dapat makan sebanyak 5—9% dari berat tubuhnya dalam sehari, sedangkan burung berkicau yang berbo-bot 1—90 g dapat makan sebanyak 10—30% dari bobot badannya per hari.
2. Jenis pakan
Jenis pakan juga mempengaruhi jumlah pakan yang dimakan burung. Burung pemakan biji, misalnya, dapat makan per hari scbanyak 10% dari berat badannya. Sementara burung pemakan serangga mampu makan sebanyak 40% dari berat badannya. Hal ini terjadi kare-na serangga lebih banyak mengandung air daripada biji-bijian.
3. Umur burung
Umur burung juga berpengaruh terhadap jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari. Burung dewasa akan memakan pakan sekitar 10—40% dari berat badannya, sedangkan anak burung dapat makan sebanyak berat tubuhnya sendiri dalam sehari.
4. Tingkat metabolisme tubuh
Burung yang berukuran kecil, seperti burung penghisap madu dan burung kacamata, mempunyai nilai metabolisme tubuh yang lebih besar daripada burung yang berukuran besar seperti poksai, jalak, atau kasuari. Dengan demikian, burung-burung kecil ini juga memerlukan jumlah pakan yang lebih besar daripada burung-burung besar.
Jumlah pakan yang diberikan juga berkaitan dengan luas sangkar tempat hidup burung. Jika burung menempati sangkar yang kecil maka pakan yang diberikan lebih sedikit dibandingkan dengan pakan yang diberikan kepada burung yang menempati sangkar yang lebih besar. Hal ini dapat dimaklumi sebab di dalam sangkar yang kecil energi yang dikeluarkan burung relatif kecil jika dibandingkan dengan burung yang menempati sangkar besar.
Di samping faktor-faktor yang telah disebutkan, burung juga mempunyai selera terhadap suatu jenis pakan. Gejala ini disebut sebagai palatabilitas. Gejala palatabilitas ini tergantung kepada beberapa faktor yaitu satwa yang bersangkutan, pakan kesukaannya, kondisi pakan yang diberikan (dalam keadaan segar atau sudah basi), serta kesempatan memilih pakan yang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa pakan yang paling digemari oleh burung pemakan serangga adalah kroto basah, kemudian ulat hongkong, disusul oleh pepaya, dan terakhir atau pakan yang paling tidak disukai burung adalah kroto halus.
Pakan burung dapat berupa pakan hewani dan pakan nabati.
1. Hewani
Pakan hewani untuk burung antara lain kroto, serangga dan berbagai jenis ulat, cacing, ikan, daging, telur ayam/unggas lain, serta susu.
a. Kroto
Kroto merupakan larva semut ataupun semut rangrang (Oecophylla smaragdina) yang banyak digemari oleh burung-burung pemakan serangga, seperti jalak, kutilang, beo, dan poksai. Menurut jenisnya, kroto dibedakan menjadi kroto basah, kroto halus, kroto kasar, dan kroto kacang.
1) Kroto basah merupakan kroto yang paling banyak digemari oleh burung dan juga sebagai umpan pancing. Kroto jenis ini merupa-kan telur dan larva semut rangrang yang masih baru yang mem-punyai kandungan air tertinggi (78,72%) sehingga mudah sekali busuk. Jika tanpa pengawetan, umur kroto basah hanya dapat bertahan sehari. Kroto basah sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin dan dibungkus dulu dengan kertas agar air terserap kerta. Dalam kondisi ini kroto basah dapat bertahan hingga tiga hari. Di antara berbagai jenis kroto, kroto basah mempunyai kandungan gizi yang terbaik, terutama protein, yaitu 47,80%.
2) Kroto halus berupa semut-semut pekerja kecil dan besar. Tanpa pengawetan, jenis kroto ini dapat tahan selama seminggu. Di antara berbagai jenis kroto, kroto halus merupakan jenis yang paling tidak disukai burung.
3) Kroto kasar berupa induk semut ratu dan semut jantan. Jenis kroto ini juga dapat tahan seminggu.
4) Kroto kacang berupa campuran ketiga jenis kroto, yaitu kroto basah, kroto halus, dan kroto kasar, ditambah dengan jenis pakan lain, seperti kacang, jagung, padi, dedak, voer, dan beras ketan. Kroto ini dapat tahan dalam seminggu, tanpa pengawetan. Di antara jenis kroto yang lain, kroto kacang mempunyai kandungan lemak yang tertinggi (17,07%).
b. Serangga dan ulat
Banyak burung berkicau merupakan pemakan serangga, selain buah-buahan sebagai pakan tambahannya. Serangga yang banyak dijual di pasaran adalah jangkerik (Gryllus mitratus), sedangkan ulatnya berupa ulat hongkong, ulat bambu dan ulat kandang.
Ulat hongkong (Tenebrio mollitor) termasuk salah satu jenis pakan yang digemari burung. Berbagai jenis burung sangat menggemarinya. Selain semua jenis burung pemakan serangga, ulat ini juga disukai oleh elang, kuntul, rajaudang, dan nuri. Berbeda dengan kroto, jenis pakan ini sudah dapat dibudidayakan sehingga setiap saat tersedia di pasaran.
Ulat bambu (Erionota thrax) biasanya dijual dalam kemasan bumbung bambu. Berbeda dengan ulat hongkong, ulat ini mempunyai kulit yang lebih tipis dan lunak sehingga kandungan kitin di dalamnya juga lebih sedikit. Dengan kondisi tubuhnya seperti ini maka ulat ini mempunyai nilai gizi yang lebih baik untuk burung, terutama untuk anak-anak burung, yang sistem pencernaannya tergolong masih peka.
Catatan: Sebelum diberikan kepada burung, ulat hongkong sebaiknya tidak diberi pakan seperti voer tetapi berilah pakan dengan wortel atau daun pepaya. Tujuannya adalah untuk mengurangi kandungan lemaknya. Jika diberi voer, ulat hongkong malah bertambah gemuk karena numpuk karbohidrat dalam bentuk lemak di lapisan bawah kulitnya. Kadang hal ini disebut sebagai upaya untuk mengurangi risiko ulat hongkong menjadi penyebab katarak. Namun hal itu anggapan yang salah, sebab tidak ada hubungan antara ulat hongkong dan katarak pada burung.
c. Ikan
Ikan termasuk salah satu jenis pakan burung, terutama untuk jenis burung pemakan ikan (piscivora) seperti kuntul, bangau, blekok, ra-. jaudang, dan elang laut. Jenis ikan yang biasa diberikan adalah ikan mujahir dalam kondisi hidup.
d. Daging
Pakan berupa daging biasanya dikonsumsi oleh burung-burung pemangsa (predator) dan pemakan daging (karnivora). Daging ini dapat berasal dari berbagai hewan seperti sapi, kelinci, ayam, itik manila, dan tikus putih. Sementara pemangsanya adalah burung hantu, elang, rangkong, kasuari, dan gagak. Daging ini dapat disajikan dalam bentuk potongan kecil atau dalam bentuk hidup, seperti anak ayam (DOC) dan tikus putih (mencit) untuk burung hantu dan elang.
e. Susu
Jenis pakan ini umumnya diberikan kepada anak-anak burung dari keluarga merpati (Columbidae) dan paruh bengkok (Psittacidae) seperti nuri dan kakatua. Meskipun sudah dewasa, kadangkala bu’ rung-burung ini masih menyukai susu. Semua jenis susu dapat diberikan kepada burung, tetapi yang terbaik adalah susu yang berkadar lemak rendah.
f. Telur ayam/unggas lain
Telur ayam atau unggas lain yang direbus juga bisa diberikan untuk pakan burung, terutama burung-burung anakan.
g. Cacing (Lihat pembahasan masalah cacing di bawah).
2. Nabati
Pakan nabati dapat berupa sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
a. Sayuran
Sayuran biasa diberikan kepada burung, terutama untuk suku ayam hias (Phasianidae) seperti ayam, merak, kuau, dan puyuh. Pakan sayuran ini disukai pula oleh bebek, kakatua, dan parkit dan kenari. Jenis sayuran yang biasa diberikan adalah kecambah (taoge), kangkung, dan wortel untuk kakatua.
b. Buah-buahan
Hampir semua burung menyukai buah-buahan sebagai pakan utamanya atau hanya sebagai pakan tambahan. Di antara buah-buahan yang tersedia di pasar, buah yang banyak disukai burung adalah pepaya dan pisang kepok yang sudah matang. Buah untuk pakan sebaiknya yang matang pohon, jangan yang matang karena dikarbit. Selain itu, ada jenis buah lain yang juga disukai oleh burung, seperti buni, kersen (ceri), salam, beringin, dan palem.
c. Biji-bijian
Biji-bijian yang dapat diberikan kepada burung antara lain biji-bijian halus maupun biji-bijian kasar.
1) Biji-bijian halus: Biji-bijian jenis ini disukai oleh burung-burung perkutut, kakatua kelabu australia, dan betet afrika (lovebird). Jenis pakan ini meliputi biji-bijian yang berukuran kecil dan halus, yaitu milet (Panicum sp. dan Panisetum glaucum), jewawut (Panicum italia), kenari biji (canary seed, Phallaris canariensis), beras ketan hitam, pellet (voer) 511.
2) Biji-bijian kasar Biji-bijian ini disukai oleh burung-burung dari keluarga (suku) ayam hias (Phasianidae) seperti ayam hutan (merah dan hijau), kuau, merak, puter, dan tekukur. Biji-bijian kasar ini meliputi biji-bijian berukuran agak besar dan kasar, seperti jagung kering, gabah, beras merah, kacang hijau, pellet (voer) 521.
Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDACacing saat ini digunakan secara luas oleh para penghobi burung untuk pakan hewan kesayangan mereka. Sebagaimana kita ketahui, cacing adalah hewan tingkat rendah karena tak bertulang belakang (invertebrata). Dalam konteks burung, maka kita akan membahas cacing tanah dan kerabatnya yang biasa diberikan kepada burung. Nah cacing tanah sendiri termasuk kelas oligochaeta dengan famili terpenting dari kelas ini adalah Megascilicidae dan Lumbricidae.
Oke, sebelum berbicara lebih jauh tentang manfaat cacing untuk burung, ada baiknya kita berbicara serba sedikit tentang cacing itu sendiri.
Jenis cacing yang paling banyak diternakkan saat ini berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus. Dan beberapa jenis yang populer antara lain adalah Pheretima, Perionyx dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan.
1. Lumbricus. Cacing ini berbentuk pipih dengan jumlah segmen sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Jenis ini sering kalah bersaing dengan jenis lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Namun bila diternakkan, besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain.
2. Pheretima. Cacing ini bersegmen sampai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen ke 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.
3. Perionyx. Cacung ini berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dengan jumlah segmen 75-165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13 dan 17. Perionyx termasuk cacing agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yang lebih serius.
Cacing jenis Lumbricus rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yang lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan dan produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak
Beberapa Manfaat Cacing Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
1. Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
2. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
3. Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
4. Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau ayam. Bahan pakan unggas yang berprotein tinggi dan berasal dari hewan biasanya cukup mahal. Cacing tanah merupakan salah satu jawaban di dalam mengatasi kelangkaan masalah protein hewani untuk unggas.
Kandungan protein cacing Dari hasil penelitian menunjukkan cacing tanah mempunyai kandungan protein cukup tinggi, yaitu sekitar 72%, yang dapat dikategorikan sebagai protein murni. Kalau dibandingkan dengan jenis bahan makanan asal hewan lainnya, misalnya ikan teri yang biasanya dipakai dalam campuran ransum unggas, mempunyai kandungan protein protein kasar berkisar antara 58-67% dan bekicot dengan kandungan protein 60,90%, masih jauh lebih rendah dibanding dengan cacing tanah.
Apalagi kalau dibandingkan dengan sumber protein dari bahan tanaman, seperti bungkil kedele, bungkil kelapa dan lain-lain, rata-rata kandungan proteinnya jauh lebih rendah dibanding cacing tanah. Demikian pula susunan asam amino yang sangat penting bagi unggas, seperti arginin, tryptophan dan tyrosin yang sangat kurang dalam bahan pakan yang lain, pada cacing tanah kandungannya cukup tinggi. Kandungan arginin cacing tanah berkisar 10,7% tryptophan, 4,4% tyrosin, 2,25%.
Oleh karena itu cacing tanah mempunyai potensi yang cukup baik untuk mengganti tepung ikan dalam ransum unggas dan dapat menghemat pemakaian bahan dari biji-bijian sampai 70%. Walaupun demikian, penggunaan cacing tanah dalam ransum unggas disarankan tidak lebih dari 20% total ransum.
Melihat kandungan protein pada cacing ini, maka cacing memang bagus untuk diberikan kepada burung. Burung apa saja, selama mau makan cacing, boleh saja diberi cacing.
Selama ini, burung yang sangat suka dengan cacing adalah anis kembang (AK) dan anis merah (AM). Namun demikian pada prakteknya, cacing juga sering diberikan untuk burung lain selama burung itu suka memakannya. Perlu digarisbawahi bahwa kesukaan burung pada cacing, termasuk masalah “kebiasaan” yang bisa dibentuk atau dilatih. Artinya, burung yang tidak doyan cacing, bisa dilatih sedikit demi sedikit agar mau cacing, terutama adalah burung-burung pemakan serangga dan/atau buah. Sedangkan burung pemakan biji, kebanyakan memang tidak suka cacing. Sedangkan jenis cacing yang bisa diberikan kepada burung antara lain adalah:
1. Cacing Kristal atau cacing merah (lumbricus rabbelus)
- Cacing kristal
Cacing ini biasa digunakan sebagai pakan ikan louhan, dan sering dijual dalam kantong plastik yang diberi media serbuk sagu dan tanah. Cacing kristal juga biasa digunakan sebagai umpan mancing dan kesukaan ikan-ikan bersisik seperti wader, tawes, lokas, jelawat, grass karp dan mujair. Ikan-ikan rawa juga senang dengan umpan ini di antaranya ikan sepat, betik, gurameh serta ikan oportunis yaitu ikan lele. Cacing ini dapat tumbuh sampai 10-15 cm dan berwarna merah-coklat gelap.
2. Cacing Bayam (eisenia sp)
- Cacing bayam
Cacing ini biasa hidup di pematang-pematang swah atau juga di sayuran yang membusuk sehingga sering disebut cacing bayam. Dapat tumbuh sampai 40 cm panjangnya dan warnanya merah pucat. Selain disuka burung, cacing ini disuka oleh ikan gabus, betutu, jambal, baung dan lele. Karena cacing ini termasuk besar, maka untuk pemberiannya kepada burung perlu dipotong-potong dulu.
3. Cacing Tanah (lumbricus terestris)
- Cacing tanah
Cacing ini di daerah jawa disebut cacing uker, karena biasanya akan melengkung atau mlungker (bahasa jawa) bila dipegang. Cacing ini mempunya segmen-segmen yang jelas, warna hitam gelap sampai abu-abu, hidup di tanah membuat liang mempunyai diameter batang tubuh yang paling besar diantara cacing lainnya dan karenanya juga perlu dipotong-potong dulu untuk diberikan kepada burung.
4. Cacing Fosfor (lumbricus sp)
- Cacing fosfor atau cacing posphor
Cacing ini kalau dipencet akan mengeluarkan getah putih yang sangat lengket di tangan dan karena mengandung phospor, cairan ini akan terlihat menyala di malam hari. Ciri khas cacing ini adalah warna tubuhnya merah kecoklatan. Cacing ini termasuk lincah gerakannya sehingga kadang perlu dimatikan (dengan dipukul-pukulkan ke kayu) sebelum diberikan kepada burung. Cacing jenis banyak dibudidayakan untuk digunakan sebagai bahan baku obat. Cacing ini dapat berukuran sampai 30 cm. (Sumber:poultryindonesia.com, alfaqirbinmiskin.blogspot, dan beberapa sumber lainnya).
Kembali ke menu artikel atau kembali keBERANDABerikut ini adalah salah satu kiat perawatan burung harian yang mungkin sudah banyak diterapkan oleh para kicaumania, namun setahu saya tidak pernah dibahas secara detil.
Tulisan ini bertolak dari suatu asumsi (berdasarkan pengamatan atas perilaku burung dan juga manusia, hehehe) bahwa dalam kondisi kekenyangan, burung (dan juga manusia-lah) cenderung malas-malasan. Manifestasi malas2an ini, kalau burung ya nggak rajin bunyi, kalau manusia ya akan segera menuju kamar tidur lantas mendekap guling….
Dalam konteks burung, ada saran dari saya: berikan pakan ketika lapar dan stop pemberian sebelum kenyang (atau kekenyangan). Tapi perlu diingat, bahwa ini adalah pola perawatan bagi mereka yang “sempat” dan bisa konsisten.
Caranya, setelah burung mandi (pada pagi hari, kalau biasa dimandikan pagi) katakanlah jam 7, berikan pakan seperti sediakala. Selepas jam 9, keluarkan wadah pakan. Ini bertujuan agar burung tidak makan melulu setelah itu. Sekitar jam 12, baru wadah pakan dimasukkan lagi. Kalau siang biasanya diberi tambahan jangkrik entah berapa ekor misalnya, ya berikan seperti sediakala. Keluarkan lagi wadah pakan sekitar jam 13. Masukkan lagi pada jam 17-an atau setengah jam sebelum burung masuk peraduan. Dan keluarkan wadah pakan bersamaan dengan Anda mengerodong burung, atau kalau yang tidak biasa kerodong, ya pokoknya keluarkan wadah pakan agar burung tidak makan di malam hari.
Pola di atas memang tidak baku, terserah Anda bagaimana mengaturnya yang jelas tujuannya adalah agar burung tidak makan melulu dan kekenyangan. Burung yang selalu kenyang, selain relatif tidak rajin bunyi, juga gampang menjadi gemuk. Padahal kalau burung kegemukan, pastilah relatif nggak rajin bunyi.
Catatan: Pola pengaturan pakan seperti ini berlaku untuk burung dalam kondisi normal (tidak sakit/ mabung; tidak dalam treatment khusus menghadapi lomba dsb) dalam perawatan sehari-hari.Pola pengaturan pakan seperti ini mutlak diterapkan kepada burung2 jenis tertentu (dalam kondisi normal untuk perawatan sehari-hari) yang kerjanya kebanyakan makan melulu seperti kenari. Jangan biarkan sangkar kenari Anda selalu ada pakan di dalamnya, karena selama ada pakan, kenari tidak pernah berhenti makan. Atau, cukup letakkan pakan kenari 1 sendok makan (atau bahkan kurang) pada pagi hari (dengan asumsi masih ada sayur/buah, atau kadang malah telor puyuh dsb). Cukupkan itu untuk makan kenari dalam sehari. Kalau sore hari sudah kosong, biarkan saja. Dan baru diberi lagi pagi hari keesokannya.
Terapkan ini secara konsisten, niscaya burung Anda yang seharusnya rajin bunyi tetapi angin2an, menjadi rajin bunyi.
Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDAMelatih burung makan voer. Untuk burung pemakan buah, taburkan dan tekan voer di pisang atau kates. Kalau dia makan pisangnya, lama-lama juga terbiasa dengan voernya dan nantinya akan mau makan voer.
Sementara itu untuk melatih burung bukan pemakan buah agar mau makan voer, bisa menggunakan kroto yang dicampur voer dengan perbandingan 1-1. Semakin lama, porsi kroto dikurangi sampai akhirnya burung mau makan voer.
Kembali ke menu artikel atau kembali ke BERANDAPastikan burung Anda mengonsumi vitamin dan mineral yang cukup. Jika Anda kurang yakin, berikan saja pakan standar seperti yang biasa Anda lakukan dan gunakan BirdVit serta Bird Mineral. Kedua produk ini sudah cukup untuk memberikan semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung.
BirdVit
Penggunaan utama/ hilangkan indikasi:
Burung bakalan, burung pucat, nyekukruk, bulu mekar, tidak gacor, sakit-sakitan, kurang power, mental lemah, turun tangkringan ketika ditrek, tidak segera produksi/infertil, anakan mati muda, kaki pengkor, kaki lemah, bulu mudah rontok.
Deskripsi: BirdVit adalah multivitamin dan multimineral dalam bentuk powder/ tepung khusus untuk burung. Selain untuk pengobatan berbagai penyakit karena disefisiensi fungsi organ, juga MENJAGA KESEHATAN BURUNG AGAR SELALU PRIMA.
Kandungan: Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate; Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
BirdMineral
Penggunaan utama/ hilangkan indikasi: Rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal), paralysa (lumpuh), perosis (tumit bengkak), anak burung menetas cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran tidak segera bertelur, telur tidak berisi, produktivitas rendah, daya tetas rendah, serta banyak terjadi kematian embrio.
Kandungan: BirdMineral (BMN) berisi multi mineral dalam bentuk serbuk/ tepung, antara lain Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin, Kalium, Vit B12, Vit D3.
Deskrispi Fungsi: BirdMineral/BMN juga berfungsi menjaga pertumbuhan bulu yang bagus ketika burung mengalami mabung/molting sehingga bulu tumvuh kuat, sehat dan bercahaya. BirdMineral/BMN sangat direkomendasikan untuk diberikan ke burung baik burung kicauan, burung yang ditangkarkan dan juga merpati (balap sprint maupun tinggian).
Kemampuan terbang merpati sangat tergantung pada kesehatannya. Kondisi kesehatan juga sangat tergantung dari pakan dan minuman yang diberikan kepada merpati. Pemberian pakan yang tepat, dengan demikian, sangat penting untuk diperhatikan.
Makanan yang diperlukan oleh burung datang dari dua sumber, yakni protein dan karbohidrat. Karbohidrat adalah persenyawaan karbon dan hidrogen, seperti pada gula, tepung kanji dan selulose. Protein sendiri merupakan persenyawaan yang mengandung unsur nitrogen, seperti yang ditemukan pada abumin, fibrin, dan caesin yang membentuk jaringan-jaringan pada burung.
Dengan mengetahui komposisinya, kita akan bisa memberikan pakan untuk burung berdasar mutunya dan bukan pada murah dan mahalnya harga. Banyak penghobi burung, termasuk merpati, yang mengorbankan mutu burung mereka dengan memberi pakan yang asal murah.
Sebenarnya mencampur pakan sendiri untuk burung bisa kita lakukan asal kita tahu tentang keperluan burung dan nilai gizi dari biji-bijian dan semua bahan yang kita pakai. Cara ini bahkan lebih baik, sebab kita dapat membuat campuran yang sesuai dengan keperluan burung.
Burung yang diternakkan akan memerlukan protein yang tinggi, burung yang dipertandingkan untuk terbang dalam jarak pendek akan memiliki kebutuhan protein yang berbeda dengan burung yang dipertandingkan dalam jarak jauh.
Begitu pula campuran makananan di musim kemarau berbeda dengan keperluan campuran pakan pada musim penghujan. Ada juga orang yang memberikan pakan dengan cara berbeda, tergantung kebiasaan dan tujuan khusus pemberian pakan dengan cara yang berbeda tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan Untuk memilih bijian bagi merpati kita, adalah bijian tersebut benar-benar matang pohon dan kering. Penyakit mencret dan penyakit perut lainnya dapat terjadi karena burung memakan bijian yang belum matang. Kita bisa mengetahuinya dengan cara menggigit bijian itu, Biji yang baik akan terasa keras dan bila digigit akan pecah dalam butiran yang keras pula.
Selain itu makanan harus bebas dari kotoran dan debu. Pakan yang sudah dimakan ngengat, habis diacak-acak tikus dan binatang lain, jangan pernah diberikan kepada merpati kita.
Selain bijian, merpati juga memerlukan grit, yaitu campuran mineral, yang juga diperlukan bagi keberhasilan burung untuk terbang memenangkan pertandingan. Keperluan mineral merpati sangat tinggi. Selain sebagai sumber mineral, grit juga membantu burung menghancurkan bijian yang dimakannya, dan ini ditempatkan di empedal yang merupakan bagian terpenting dari merpati. Makanan dihancurkan di empedal dan di tempat inilah grit berfungsi sebagai alat pembantu. Grit juga membantu perkembangan burung-burung merpati muda, dan juga mencegah keluarnya telur lunak pada merpati yang sedang ditangkarkan.
Campuran grit yang baik terdiri dari: 45% kulit kerang yang dihancurkan dalam ukuran sedang 35% berupa pecahan-pecahan kecil batu gamping/kapur atau batu granit 10% pecahan kecil dari arang kayu (kayu-kayu yang keras) 5% tepung tulang 5% tepung kapur 4% garam 1% apa yang disebut venetian red
Memberikan pakan burung sebaiknya dilakukan dua kali sehari. Jangan sampai kekenyangan dan membuat gemuk, sebab kegemukan akan menyebabkan banyak masalah.
Air minum memegang pernanan penting. Burung dapat tahan tidak makan untuk beberapa hari tanpa tanda-tanda pengaruh buruk pada kesehatannya. Tetapi kalau burung tidak minum dalam 24 jam boleh jadi ada organ tubuh yang rusak.
Untuk menjaga kesehatan burung, disarankan mengganti air minumnya dua kali sehari agar burung selalu mendapatkan air yang tidak tercemar.
Minuman untuk rawatan harian
Berkaitan dengan pakan ini saya disarankan untuk pemberian vitamin dan mineral untuk memastikan merpati tidak mengalami avitaminosis (penyakit karena kekurangan vitamin tertentu) dan malnutrisi (penyakit karena kekurangan atau kesalahan pemberian mineral).
Salah satu multivitamin dan mineral yang bisa digunakan adalah BirdVit. BirdVit adalah multivitamin dan multimineral dalam bentuk powder/ tepung khusus untuk burung, termasuk merpati.
Selain untuk pengobatan berbagai penyakit karena disefisiensi fungsi organ, BirdVirt juga MENJAGA KESEHATAN BURUNG AGAR SELALU PRIMA. BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan merpati, seperti: • Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. • Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. • Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
BirdVit dijual dalam beberapa kemasan dengan kemasan terkecil 25 gram dengan harga Rp. 25.000. Pemberian BirdVit dengan cara dilarutkan dalam air minum burung. Untuk merpati sakit, diberikan dengan dosis 2 gram untuk setiap 1 liter air, sementara untuk penggunaan harian (tanpa efek samping) 2 gram untuk 1,5 s/d 2 liter air. Informasi mengenai BirdVit, bisa diklik tulisan ini.
Minuman agar merpati giring keket
Sementara itu kalau penghobi merpati menghadapi masalah dengan burung yang sulit giring, disarankan digunakan PIGEON-VIT. Ya, giring yang lengket, keket yang punya gereget mutlak dipunyai pasangan merpati untuk lomba balap sprint. PIGEON VIT memastikan merpati giring, keket, hanya dalam waktu singkat. Sebab, Pigeon-Vit mengandung unsur-unsur vitamin dan mineral serta asam amino khusus untuk membangkitkan libido burung merpati. Untuk informasi mengenai PIGEON VIT bisa dilihat dalam tulisan ini.
Rawatan memasuki masa telur
Ketika merpati memang kita siapkan untuk segera mempunyai anakan, maka minumannya bisa kita tambahkan BirdMature (BMR). BirdMature adalah multivitamin dan multi mineral cair yang dilengkapi dengan suplemen lain yang lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan merpati induk dan merpati anakan/piyikan.
Fungsi utama BirdMature/BMR adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi merpati, meningkatkan daya tahan tubuh piyikan, menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.
BirdMature/BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar sehingga mencapai produksi merpati yang optimal, menjaga kesehatan indukan dan menstabilkan fungsi reproduksi burung. Penggunaan BirdMature/BMR adalah diteteskan langsung ke paruh burung-burung indukan atau calon indukan (khususnya untuk burung-burung pemakan biji).
Untuk merpati, BirdMature bisa digunakan antara 4-7 tetes (untuk jantan dan betina), dan diberikan sehari sekali selama merpati betina kita siapkan untuk bertelur. Informasi mengenai BirdMature, bisa diklik pada tulisan ini.
Langganan:
Postingan (Atom)